HARRY POTTER & PANGERAN BERDARAH CAMPURAN (2005)
Tahun keenam Harry di Hogwarts, Prof. Severus Snape nggak lagi ngajar sebagai guru Ramuan, tetapi dia menjadi guru Pertahanan terhadap Ilmu Hitam, profesi yang sudah sedari dulu diinginkan Snape. Sementara itu, yang menduduki posisi sebagai guru Ramuan di Hogwarts menggantikan Snape adalah Prof. Horace Slughorn, guru yang bertubuh super gemuk tetapi baik hati yang dulu pernah juga ngajar di Hogwarts sebagai guru Ramuan dan menjabat sebagai kepala asrama Slytherin.
Tahun ini, Harry mendadak unggul di kelas Ramuan bukan karena yang ngajar bukan lagi Snape tetapi gara-gara buku Ramuan misterius milik Pangeran Berdarah Campuran (Half-Blood Prince). Di samping itu, Albus Dumbledore menunjukkan pada Harry sejumlah kenangan tentang Dumbledore yang menyingkap masa lalu Voldemort, menjelaskan bagaimana Voldemort menjadi sosok yang sedemikian jahat.
Menurut perkiraan Dumbledore, Voldemort telah membelah jiwanya menjadi tujuh bagian, dan menyimpan enam diantaranya di dalam horcrux. Dua horcrux sudah hancur yaitu buku harian Tom Marvolo Riddle (Voldemort) yang dihancurkan Harry pada tahun keduanya di Hogwarts dan sebuah Cincin milik Gaunt (kakek Voldemort) dihancurkan oleh Dumbledore.
. Dumbledore mengajak Harry mengambil salah satu Horcrux yang masih ada, locket Salazar Slytherin. Karena meminum ramuan yang melindungi locket itu, kondisi Dumbledore menjadi sangat lemah.
Sekembali ke Hogwarts, para Pelahap Maut (The Death Eaters) telah memporak-porandakan sekolah itu. Draco Malfoy yang membuka pintu bagi mereka melalui sebuah lemari ajaib yang terdapat di kamar kebutuhan. Draco sendiri mesti menjalankan misinya membunuh Dumbledore, namun ia ragu.
Snape muncul dan membunuh Dumbledore, lalu meninggalkan Hogwarts setelah menyatakan bahwa dirinyalah Sang Pangeran Berdarah Campuran.
Rowling sedang hamil putri ketiganya ketika menulis novel ini. Ia bergurau, keduanya saling mendahului untuk lahir ke dunia. Di halaman persembahan Rowling menulis, “Kepada Mackenzie, putriku yang cantik, aku mendedikasikan kembarannya dalam bentuk tinta dan kertas.”
0 komentar:
Posting Komentar